Contoh Surat Gugatan Cerai di Pengadilan Agama

Contoh Surat Gugatan Cerai di Pengadilan Agama

“Bercerai tak hanya cukup dengan kata-kata saja.”

Terkadang, ditemukan beberapa permasalahan dalam kehidupan berumah tangga, mulai dari permasalahan yang skalanya kecil hingga permasalahan yang berujung pada perceraian.

Sama seperti perkawinan, perceraian baru dikatakan sah secara hukum jika sudah melewati berbagai prosedur yang telah diatur.

Oleh karena itu, perceraian tidak bisa dilakukan secara sembarangan melalui kata-kata begitu saja.

Dalam hal ini, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 (UU Perkawinan), menyatakan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan.

Maka, perceraian membutuhkan putusan dari Majelis Hakim pada Pengadilan Agama (bagi pemeluk agama Islam) dan Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri (bagi pemeluk agama nonmuslim).

Salah satu dokumen yang perlu disiapkan sebelum pergi ke Pengadilan adalah Surat Gugatan Cerai.

Lantas, bagaimana format atau contoh surat gugatan cerai yang benar?

Baca juga: Perceraian dalam Islam: Penyebab, Bentuk, Syarat, Biaya, dan Akibat Hukumnya

Contoh-Contoh Surat Cerai

Perceraian dapat diajukan oleh salah satu pihak, baik dari suami atau istri.

Jika istri yang mengajukan perceraian, maka disebut dengan cerai gugat. Sementara jika suami yang memohon perceraian, maka dikenal dengan cerai talak.

Dari segi istilah saja sudah berbeda, maka dalam menulis surat cerai tentunya ada perbedaan pula.

Berikut format atau contoh dari surat gugatan cerai dan surat permohonan cerai, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pengadilan Agama Jakarta Selatan:

Contoh Surat Gugatan untuk Cerai Gugat (Istri)

Jakarta, …………………….

Perihal : Cerai gugat

 

Kepada

Yth.  Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan

           Di

Jakarta

 

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Perkenankanlah Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

………………… binti ……………….., tempat dan tanggal lahir …………., ……….., NIK ………………, umur ……………… tahun, agama ……….., pendidikan ………………, pekerjaan ……………, tempat tinggal di …………… RT…………… RW. …………. No. …………  Kelurahan …………… Kecamatan ………… Kota Jakarta Selatan;

Selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

Dengan ini mengajukan gugatan perceraian berlawanan dengan:

……………… bin …………….., tempat dan tanggal lahir ………….,……………, umur …………. tahun, agama ……….., pendidikan …………, pekerjaan …………….., tempat tinggal di ……………..RT……. RW. ……………… No. ………….  Kelurahan …………… Kecamatan …………….. Kota Jakarta Selatan ;

Selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Adapun alasan/dalil-dalil gugatan Penggugat sebagai berikut:

  1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan pada tanggal ……………… yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ……………, Kota/Kabupaten*…………….. sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : ……………. tanggal ………………;
  2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di ……………… RT……………. RW. ………………. No. ………….. Kelurahan ……………. Kecamatan …………….. Kota/Kabupaten* …………. dan terakhir masing-masing bertempat tinggal sebagaimana alamat tersebut diatas;
  3. Bahwa, dalam perkawinan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah bergaul sebagaimana layaknya suami istri (ba’da dukhul) dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama:
    1. ………………, laki-laki/perempuan*, lahir di …………….tanggal ………………..;
    2. ………….., perempuan/laki-laki*, lahir di ……………..tanggal ……………;
  4. Bahwa, semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan dengan rukun dan harmonis, namun sejak ……………….. rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak rukun yang disebabkan:
    1. ……………………………………………………………………………….;
    2. ………………………………………………………………………………….;
    3. …………………………………………………………………………………;
  5. Bahwa, karena sebab-sebab tersebut di atas, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat untuk dirukunkan kembali;
  6. Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;
  7. Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tersebut terjadi kurang lebih pada bulan ………..tahun ………………… yang akibatnya Penggugat pergi meninggalkan Tergugat. Selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
  8. Bahwa, akibat tindakan tersebut di atas Penggugat telah menderita lahir bathin dan Penggugat tidak ridho atas perlakuan Tergugat terhadap Penggugat serta Penggugat  merasa tidak sanggup lagi untuk melanjutkan rumah tangga dengan Tergugat oleh karenanya Penggugat berkesimpulan satu-satunya jalan keluar yang terbaik bagi Penggugat adalah bercerai dengan Tergugat;
  9. Bahwa, dengan fakta-fakta tersebut di atas gugatan Penggugat telah memenuhi alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Pasal 19 huruf f PP No.9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;
  10. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:

Primer:

  1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
  2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (……………… bin ……………….) terhadap Penggugat (…………………… binti ………………………);
  3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Subsider:

Dan atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon untuk menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.

Demikian atas terkabulnya gugatan ini, Penggugat menyampaikan terima kasih. 

 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Penggugat,

 

……………………. binti ……………………..

 Baca juga: Syarat Pengajuan Cerai Gugat di Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Contoh Surat Permohonan Cerai Talak (Suami)

Jakarta, …………………….

Perihal : Cerai talak

 

Kepada

Yth.  Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan

           Di

Jakarta

 

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Perkenankanlah Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

……………….. bin ……………………, tempat dan tanggal lahir ………,………….., NIK ………………….., umur ……………. tahun, agama …………….., pendidikan …………….., pekerjaan ………………., tempat tinggal di ………………No ………….. RT ……………. RW ………… Kelurahan …………..Kecamatan ……………… Kota/Kabupaten* …………………;

Selanjutnya disebut sebagai Pemohon;

Dengan ini mengajukan permohonan ijin menjatuhkan talak terhadap :

………………… binti ………………, tempat dan tanggal lahir …………….,……….., umur ………… tahun, agama …………., pendidikan …………….., pekerjaan ………………, tempat tinggal di …………………………… No …………..RT…………….RW……….. Kelurahan …………..Kecamatan …………..Kota/Kabupaten*…………………..;

Selanjutnya disebut sebagai Termohon;

Adapun alasan/dalil-dalil permohonan Pemohon sebagai berikut:

  1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan pada tanggal …………………… yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ………………. Kota/kabupaten* ……………… sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : …………………. tertanggal ………………..;
  2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di …………………. No ………………..RT………RW……….. Kelurahan ………………. Kecamatan …………… Kota/Kabupaten* …………….. dan terakhir masing-masing bertempat tinggal sebagaimana alamat tersebut diatas;
  3. Bahwa, dalam perkawinan tersebut Pemohon dengan Termohon telah bergaul sebagaimana layaknya suami istri (ba’da dukhul) dan telah dikaruniai 1 orang anak yang bernama “……………….’’, Perempuan/laki-laki*, Lahir di ………….., tanggal…………..;
  4. Bahwa, semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan dengan rukun dan harmonis, namun sejak ……………….. rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak rukun yang disebabkan:
    1. ……………………………………………………………………………….;
    2. ………………………………………………………………………………….;
    3. …………………………………………………………………………………;
  5. Bahwa, karena sebab-sebab tersebut di atas, rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak dapat untuk dirukunkan kembali;
  6. Bahwa, Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;
  7. Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon tersebut terjadi kurang lebih pada bulan …………….. tahun ……………..yang akibatnya Termohon pergi meninggalkan Pemohon dan pulang ke rumah orangtua Termohon sendiri dengan alamat sebagaimana tersebut diatas. Selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
  8. Bahwa, akibat tindakan Termohon tersebut di atas, Pemohon sudah tidak sanggup lagi memberikan nasehat dan bimbingan kepada Termohon dan Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan rumah tangga dengan Termohon, maka jalan keluar yang terbaik bagi Pemohon menceraikan Termohon dihadapan sidang Pengadilan Agama Jakarta Selatan;
  9. Bahwa, dengan fakta-fakta tersebut di atas permohonan Pemohon telah memenuhi alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Pasal 19 huruf f PP No.9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;
  10. Bahwa Pemohon sanggup membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:

Primer:

  1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
  2. Memberi izin kepada Pemohon (……………… bin ………………..)  untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (…………….. binti……………….) di hadapan sidang Pengadilan Agama Jakarta Selatan;
  3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Subsider:

Dan atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon untuk menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.

Demikian atas terkabulnya permohonan ini, Pemohon menyampaikan terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Pemohon,

……………… bin ………………..

Ingin proses perceraian ditangani dengan tepat oleh kuasa hukum berpengalaman? Dapatkan layanan tersebut di KantorPengacara.co, dengan menghubungi: 08111339245.

Author: Lailatul Masrurah

Editor: Bidari Aufa Sinarizqi